简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Aksi Jual Wall Street: Pasar Saham Tertekan Aksi Ambil Untung
Ikhtisar:Tinjauan PasarPasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Jumat lalu, dibuka lebih rendah dan terus bergerak turun. Tekanan utama berasal dari anjloknya saham Oracle dan Broadcom, yan
Tinjauan Pasar
Pasar saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Jumat lalu, dibuka lebih rendah dan terus bergerak turun. Tekanan utama berasal dari anjloknya saham Oracle dan Broadcom, yang memicu aksi jual masif pada saham-saham kecerdasan buatan (AI) dan menciptakan efek “longsor” di sektor teknologi.
Kinerja Indeks Utama AS (Grafik)
Dow Jones Industrial Average: turun 0,51%
S&P 500 Index: turun 1,07%
NASDAQ Composite: turun 1,69%
Philadelphia Semiconductor Index: anjlok tajam 5,10%
Penurunan Wall Street turut menekan pergerakan bursa Asia pada sesi hari ini. Di sisi lain, emas kembali menjalankan fungsi aset lindung nilai, dengan harga yang bertahan stabil di atas USD 4.300 per ons.
Menurut wawancara eksklusif Donald Trump dengan The Wall Street Journal, ia menilai bahwa pasar keuangan telah “terbiasa untuk selalu khawatir”. Setiap kali data ekonomi atau ketenagakerjaan melampaui ekspektasi, Federal Reserve cenderung mengambil sikap yang semakin hawkish demi menekan inflasi. Pola pikir pasar bahwa “kabar baik justru menjadi kabar buruk” ini disebut Trump sebagai sesuatu yang membuat frustrasi.
Trump secara tegas menyatakan bahwa ia tidak akan membiarkan siapa pun yang secara otomatis menaikkan suku bunga hanya karena muncul data ekonomi positif untuk masuk ke dalam Federal Reserve. Pernyataan ini secara langsung menantang tradisi kebijakan moneter The Fed yang berbasis data. Preferensi Trump terhadap suku bunga rendah, dengan target sekitar 1%, sangat kontras dengan sikap The Fed saat ini. Kondisi ini mengindikasikan bahwa apabila data ekonomi terus menunjukkan kekuatan, perbedaan pandangan antara Gedung Putih dan Federal Reserve terkait arah suku bunga berpotensi semakin melebar.
Sorotan Utama PasarPejabat The Fed Mayoritas Mendukung Kebijakan Restriktif, Meredam Ekspektasi Penurunan Suku Bunga 2026
Sebagian besar pejabat Federal Reserve menegaskan perlunya mempertahankan kebijakan moneter yang restriktif.
Austan Goolsbee menyatakan bahwa The Fed perlu menunggu lebih banyak data sebelum memangkas suku bunga, meskipun ia memperkirakan jumlah pemangkasan pada 2026 bisa lebih banyak dari proyeksi median.
Schmid menilai inflasi masih terlalu tinggi sehingga kebijakan restriktif tetap diperlukan.
Paulson lebih menyoroti risiko di pasar tenaga kerja, namun mengakui bahwa kebijakan moneter saat ini masih berada di wilayah restriktif. Ia juga menilai tarif berpotensi mendorong kenaikan biaya, tetapi belum memicu inflasi secara luas.
Hammack cenderung mendukung sikap kebijakan yang sedikit lebih ketat.
Konflik Thailand–Kamboja Kembali Memanas
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat. Pemerintah Thailand membantah klaim Trump mengenai kesepakatan gencatan senjata antara kedua negara. Perdana Menteri Thailand menegaskan bahwa operasi militer akan terus berlanjut dan hingga kini belum ada pembicaraan gencatan senjata yang dimulai. Militer Thailand juga menyatakan tidak ada pengaturan gencatan senjata dengan Kamboja.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengumumkan bahwa seluruh pos perlintasan di perbatasan Kamboja–Thailand untuk sementara waktu dihentikan operasinya.
Agenda Penting yang Perlu Diperhatikan (GMT+8)
21:30 – Indeks Manufaktur Federal Reserve New York AS (Empire State), Desember
23:00 – Indeks Pasar Perumahan NAHB AS, Desember
23:30 – Pidato Presiden Federal Reserve New York dan anggota tetap FOMC, John Williams
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.
