简体中文
繁體中文
English
Pусский
日本語
ภาษาไทย
Tiếng Việt
Bahasa Indonesia
Español
हिन्दी
Filippiiniläinen
Français
Deutsch
Português
Türkçe
한국어
العربية
Kekhawatiran Gelembung AI Muncul Kembali
Ikhtisar:Koreksi Pasar Saham Memasuki Fase Penyesuaian ValuasiPada tanggal 17 kemarin, saham Oracle (ORCL) kembali mengalami penurunan tajam sebesar 5,4%, memicu kembali kekhawatiran pasar terhadap potensi gel
Koreksi Pasar Saham Memasuki Fase Penyesuaian Valuasi
Pada tanggal 17 kemarin, saham Oracle (ORCL) kembali mengalami penurunan tajam sebesar 5,4%, memicu kembali kekhawatiran pasar terhadap potensi gelembung AI. Namun, di tengah koreksi pasar saham, laporan FMS Fund Manager Survey (FMS) Bank of America bulan Desember justru menunjukkan sinyal yang relatif menenangkan.
Laporan tersebut mencatat bahwa rasio kas manajer investasi kembali turun ke level terendah sepanjang sejarah, yakni 3,3%, sementara eksposur terhadap saham teknologi mengalami peningkatan signifikan. Kondisi ini memberikan dasar yang lebih konstruktif bagi prospek pasar saham ke depan. Berikut kami paparkan analisis lanjutan atas laporan FMS terbaru yang dirilis oleh Bank of America.
Menurut laporan media asing, mitra pusat data terbesar Oracle, Blue Owl Capital, menarik dukungan pembiayaan dari Oracle. Proyek pusat data berkapasitas lebih dari 1GW yang sebelumnya direncanakan di Saline Township, Michigan, resmi dibatalkan. Blue Owl Capital menyatakan tidak lagi mendukung proyek pusat data senilai USD 10 miliar, yang awalnya dirancang untuk menyediakan kapasitas komputasi eksklusif bagi OpenAI.

(Gambar 1: Saham Oracle turun 5,40% akibat sentimen berita; Sumber: CNBC)
Namun, yang menjadi perhatian utama kami adalah fakta bahwa aksi penambahan posisi saham teknologi oleh manajer FMS pada bulan Desember justru bertepatan dengan koreksi tajam pasar saham. Dalam kondisi rasio kas yang hanya 3,3%, muncul pertanyaan apakah para manajer akan segera melakukan aksi pemangkasan posisi secara agresif.
Dari sudut pandang kami, probabilitas tersebut relatif rendah, dan saat ini tidak perlu terlalu mengkhawatirkan rendahnya rasio kas tersebut. FMS didominasi oleh manajer Long-Only, yang umumnya hanya akan melakukan pengurangan posisi besar apabila terjadi perubahan tren yang jelas atau muncul keraguan serius terhadap fundamental emiten.
Melakukan pemangkasan besar segera setelah baru membangun posisi dan menghadapi koreksi jangka pendek bukanlah karakteristik strategi Long-Only, mengingat ukuran dana mereka yang besar dan peran mereka sebagai price setter di pasar.

(Gambar 2: Rasio kas manajer FMS terhadap total aset pada bulan Desember; Sumber: BofA)
Dari sisi prospek makro ekonomi, pandangan manajer FMS untuk 12 bulan ke depan menunjukkan perbaikan struktural. Probabilitas hard landing turun menjadi 3%, sementara soft landing meningkat dari 53% menjadi 57%, dan skenario no landing tetap stabil di 37%.

(Gambar 3: Pandangan manajer FMS terhadap prospek ekonomi ke depan; Sumber: BofA)
Sejalan dengan itu, kekhawatiran terhadap gelembung AI juga mengalami penurunan moderat, dari 45% menjadi 38%. Sementara itu, 19% manajer menilai bahwa kenaikan berkelanjutan pada yield obligasi merupakan risiko ekor (tail risk) terbesar bagi pasar saat ini.

(Gambar 4: Kekhawatiran FMS terhadap gelembung AI mengalami penurunan ringan; Sumber: BofA)
Jika meninjau perubahan posisi bulanan (MoM), pada bulan Desember manajer FMS tercatat mengurangi kepemilikan obligasi secara signifikan, serta melakukan pengurangan ringan pada sektor kesehatan, euro, konsumsi pokok, saham perbankan, dan aset kas.
Yang patut dicermati, 24% responden menyatakan sedang menambah eksposur pada saham teknologi, menunjukkan sikap yang lebih agresif dibandingkan periode 2010–2020.

(Gambar 5: Perubahan posisi MoM manajer FMS; Sumber: BofA)
Dari perspektif Z-Score, posisi saham teknologi kini telah mendekati level netral secara historis, menyempit tajam dari posisi -0,6 standar deviasi pada November.
Dalam jangka pendek, konsentrasi posisi yang relatif tinggi berpotensi memicu risiko overcrowding. Namun, dari sudut pandang menengah, eksposur manajer terhadap saham teknologi masih tergolong belum berlebih, karena posisi saat ini baru kembali ke level rata-rata historis.

(Gambar 6: Distribusi Z-Score historis, saham teknologi mendekati level netral; Sumber: BofA)
Berdasarkan kerangka analisis tersebut, kami tetap mempertahankan pandangan sebelumnya bahwa dislokasi pasar jangka pendek tidak akan mengubah tren utama. Dalam konteks ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan kebijakan likuiditas yang lebih longgar, tren kenaikan simultan pasar saham dan emas diperkirakan akan berlanjut.
Analisis Teknikal Emas

Harga emas kembali menguji area resistensi di 4.353. Fokus intraday saat ini adalah apakah level tersebut dapat ditembus secara efektif. Apabila pada sesi Asia harga gagal melanjutkan tren naik, maka pergerakan intraday kemungkinan besar akan kembali ke pola konsolidasi tanpa arah yang jelas, dengan risiko penurunan tajam yang relatif terbatas.
Peringatan Risiko
Seluruh pandangan, analisis, riset, harga, atau informasi lain di atas hanya bersifat komentar pasar umum dan tidak mencerminkan posisi resmi platform ini. Setiap pembaca bertanggung jawab penuh atas risiko yang ditanggung. Harap melakukan pertimbangan secara cermat sebelum mengambil keputusan investasi.
Disclaimer:
Pandangan dalam artikel ini hanya mewakili pandangan pribadi penulis dan bukan merupakan saran investasi untuk platform ini. Platform ini tidak menjamin keakuratan, kelengkapan dan ketepatan waktu informasi artikel, juga tidak bertanggung jawab atas kerugian yang disebabkan oleh penggunaan atau kepercayaan informasi artikel.

